main content
Tren Kopi di Indonesia

Kopi di Indonesia memiliki perkembangan seiring berjalannya waktu, hal tersebut disesuaikan dengan tren yang ada serta yang mendominasi keadaan pasar yang terjadi pada tiap zaman.

Perkembangan tersebut mencakup seni pembuatan kopi, cara menikmati kopi, penyajian kopi, dan lain sebagainya sesuai dengan tren yang terjadi di satu zaman tersebut. Yuk, simak tren kopi di Indonesia dari masa ke masa di bawah ini!

Tahun 2000: Bubuk Kopi Dicampur Jagung dengan Perbandingan 1:7

Di tahun 2000-an terdapat perbaikan pada metode pengolahan biji kopi mulai dari pemanggangan hingga penyeduhan. Tahun 2000 ini disebut sebagai third wave coffee atau gelombang ketiga sejarah kopi.

Di tahun tersebut, tren kopi di Indonesia sedang ramai tentang kopi tanpa kafein. Namun, beberapa pembuat kopi juga melakukan pencampuran antara biji kopi dengan biji jagung dengan perbandingan 1:7.

Kopi ini bisa disebut dengan kopi oplosan atau bisa disebut dengan kopi jitu. Dengan mencampur kedua biji tersebut pun, kita tetap bisa merasakan manfaat dari biji-bijian tersebut, sehingga menghasilkan rasa yang gurih serta mengurangi efek buruk kafein yang terlalu merangsang.

Pada tahun 2000 ini, Indonesia juga sedang menjadi penghasil kopi terbesar di dunia seperti di Sumatera Utara, Aceh, Jawa Barat, Bali, dan masih banyak lagi.

Setelah Tahun 2000: Kopi dalam Kemasan Menjadi Pilihan Utama Sebagian Besar Orang

Setelah tahun 2000, harga kopi cenderung turun karena pabrik-pabrik kopi mengurangi komposisi-komposisi yang ada pada kopi. Tren kopi di Indonesia setelah tahun tersebut adalah kopi dalam kemasan yang menjadi ramai karena dianggap ringkas dan murah. Karena, pada saat sebelum tahun 2000, harga kopi masih cenderung mahal dan jarang.

Setelah tahun 2000 ini perkopian di Indonesia juga masih masuk ke dalam masa third wave coffee. Pada masa ini banyak juga bermunculan kopi seduh secara manual dan kopi spesialti.

Baca Juga: Yuk, Kenali 7 Jenis Kopi Nusantara dan Karakteristiknya!

Setelah Tahun 2010: Kopi Sudah Menjadi Gaya Hidup Masyarakat Perkotaan

Pada awal 2010, muncul tren white coffee dan seiring berjalannya waktu kedai kopi bermunculan di setiap sudut suatu daerah. Selain kopi kemasan, kopi siap minum juga mulai banyak bermunculan. Varian rasa kopi pun beragam dengan aroma dan rasa yang khas. Masyarakat juga mulai banyak yang menggemari kopi sehingga tren kopi di Indonesia cukup tinggi. Masyarakat banyak yang mengonsumsi kopi mulai dari kopi instan, siap minum, maupun kopi yang ada di kedai.

Dengan kultur yang sudah terbentuk sedemikian rupa, tentunya menjadi keuntungan sendiri bagi para pengusaha kopi sampai dengan petaninya. Sebab, seperti yang kita ketahui Indonesia memiliki ragam jenis biji kopi yang tersebar luas di nusantara. Dengan tren ngopi yang ada saat ini, awareness masyarakat dan animo pun lebih besar dalam mengetahui dan menikmati kopi.

Yup. Itu dia tren kopi di Indonesia yang dapat kamu ketahui. Kualitas kopi yang dihasilkan di Indonesia tentunya bisa dibanggakan, lho. Hal tersebut dapat dilihat dari tren kopi masa kini. Saat ini, kita semakin mudah untuk mengonsumsi kopi, nggak cuma dengan datang ke tiap kedai kopi aja, bahkan saat di rumah dan bepergian pun kita bisa selalu sambil menikmati kopi.

NESCAFÉ terbuat dari 100% kopi robusta berkualitas yang melalui proses medium dark-roasting sehingga hadir dengan rasa yang khas dan kuat. Varian produk NESCAFÉ kaleng yang siap minum dan memiliki varian rasa dengan cita rasanya yang tinggi bahkan memungkinkan kamu menyesap kopi di mana saja sebagai teman beraktivitas.