Tahukah kamu? Biji kopi bukan biji, melainkan biji (seed) dalam buah kopi. Sebelum disangrai, warnanya hijau dan beraroma rumput. Proses sangrai mengubahnya jadi kopi yang kita kenal, menciptakan 800–1000 senyawa aroma. Suhu dan waktu sangrai menentukan rasa, warna, dan profil kopi.
Bagaimana Proses Roasting NESCAFÉ®?
Dalam setiap metode sangrai, sumber energinya adalah udara panas. Saat ini ada tiga proses utama sangrai kopi yang digunakan:
Metode ini menggunakan drum klasik atau roaster sentrifugal yang memanaskan biji kopi melalui kontak langsung dengan dinding roaster (konduksi). Biasanya, biji terus bergerak di dalam drum berputar agar sangrai merata. Udara panas juga digunakan untuk hasil yang lebih seimbang—proses ini dikenal sebagai sangrai dengan konveksi.
Metode ini menggunakan tangential roaster yang memanfaatkan udara panas dan paddle mekanis untuk menjaga biji kopi terus bergerak. Gerakan ini mencegah biji gosong karena tidak menempel pada dinding roaster. Setelah proses selesai, biasanya ditambahkan air dingin agar panas sisa tidak membuat biji terus tersangrai.
Mirip dengan cara kerja mesin popcorn udara panas, metode ini membuat biji kopi “mengapung” dan berguling dalam aliran udara super panas sehingga sangrai merata, konsisten, dan mudah direproduksi. Keunggulan lainnya, sisa kulit gosong, biji pecah, atau terlalu kecil akan terbuang oleh hembusan udara panas, menghasilkan sangrai yang bersih. Beberapa roaster juga dilengkapi pendingin udara paksa di luar drum, sehingga biji cepat dingin dan tidak terus tersangrai.
Seluruh proses roasting kopi terdiri dari empat langkah yang dihitung dengan cermat, membutuhkan keahlian seorang master roaster untuk memastikan setiap tahap dilakukan dengan tepat dan biji kopi dipanaskan secara merata.
Biji kopi punya kadar air sekitar 10%, jadi harus dikeringkan sebelum disangrai. Proses ini harus hati-hati: terlalu cepat atau panas bisa bikin gosong. Di tahap ini, biji mencapai suhu ±160°C dan menyimpan energi untuk tahap berikutnya yang bersifat eksotermik (menghasilkan panas).
Di tahap ini, biji kopi mulai beraroma seperti jerami atau roti panggang, tanda aroma precursors berubah jadi senyawa aroma. Reaksi Maillard terjadi saat panas memicu asam amino dan gula bereaksi, membuat biji menggelap dan menciptakan aroma khas setiap kopi.
Di akhir tahap browning, terjadi ‘first crack’, saat biji kopi mulai bisa dikonsumsi. Uap dari kelembapan menciptakan tekanan hingga biji pecah, terdengar seperti popcorn meletup. Umumnya, kopi sangrai ringan tidak diproses lebih jauh dari titik ini.
Di tahap ini terjadi reaksi eksotermik, biji kopi mulai retak karena energi yang terkumpul. Aroma dan rasa terbentuk di sini, dengan durasi sangrai menentukan profil rasa. Untuk dark roast, bisa terjadi ‘second crack’, tapi jangan terlalu lama agar kopi tidak terasa seperti adonan.
Setelah mencapai tingkat roasting yang diinginkan, biji kopi harus segera didinginkan di tray khusus. Jika tidak, panas sisa dari biji bisa membuatnya terus ‘memasak’, menghasilkan kopi yang gosong dan pahit.
Beberapa kopi instan kami dibuat dari dua batch kopi yang disangrai secara khusus dengan suhu berbeda untuk mengeluarkan cita rasa terbaik. Setelah itu, keduanya dipadukan menjadi satu kopi instan unik. Teknik ini disebut ‘split roasting’ dan dipatenkan oleh NESCAFÉ®.
Temukan artikel-artikel paling disukai dari seluruh situs.