Budaya kopi di Arab

Di Arab, Timur Tengah, dan Afrika Utara, kopi Qahwa punya peran penting dalam budaya—dari menyelesaikan konflik hingga menyambut tamu. Menolak kopi saat berkunjung bisa berarti permintaan besar, seperti pengampunan. Kepala keluarga biasanya mencicipi kopi dulu untuk memastikan kualitasnya. Kopi yang buruk disebut Finjan al hail, bisa mencoreng reputasi. Legenda kopi bermula di Yaman, saat Ali Al-Shadhili, seorang sufi, menyeduh biji kopi untuk tetap terjaga saat meditasi.

Seperti disebutkan sebelumnya, kopi Qahwa adalah yang paling populer dalam budaya kopi Arab. Terbuat dari biji kopi hijau dan kapulaga, Qahwa punya makna mendalam dalam tradisi Arab, menjadi minuman utama di pernikahan, perayaan, dan saat berbuka puasa di bulan Ramadan. Rasanya khas, aromanya hangat, dan kehadirannya selalu membawa nuansa kebersamaan dan penghormatan.

Untuk membuat kopi Qahwa yang autentik, didihkan air dalam panci, lalu masukkan bubuk kopi. Setelah 10 menit, tambahkan kapulaga dan aduk selama 5 menit. Matikan api, tutup panci, dan biarkan ampas kopi mengendap selama satu menit tanpa diaduk. Tambahkan saffron, saring, lalu tuang ke dalam cangkir atau teko pilihanmu. Kini, kopi Qahwa buatanmu siap disajikan, hangat, harum, dan penuh cita rasa tradisi!